Senin, 22 April 2013

Peran Bidan Sebagai Pelaksana


BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
       Kebidanan adalah ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu atau multi disiplin yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen, untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, dan bayi baru lahir.
        Penerapan dan fungsi dari kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan klien yang mempunyai masalah dalam bidang kesehatan masa ibu hamil, masa ibu bersalin dan masa nifas disebut Peran Bidan Sebagai Pelaksana.
        Dalam melaksanakan peran tersebut seorang bidan perlu mengerti peran bidan sebagai pelaksana, yaitu suatu cara pandang dalam memberikan pelayanan kebidanan, dan berupa pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan, layanan kesehatan dan kebidanan.
       Oleh karena itulah kami menyusun makalan ini, mengingat pentingnya peran bidan sebagai pelaksana dan komponen-komponen yang ada didalamnya bagi seorang bidan dalam melaksanakan tugasnya.
    

B. TUJUAN

       Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.      Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa
2.      Mahasiswa dapat mengerti apa itu paradigma dan komponen-komponen yang ada didalamnya
3.      Mahasiswa dapat mempelajari lebih dalam lagi tentang paradigma asuhan kebidanan
4.      Dan mahasiswa dapat menerapkannya pada saat melaksanakan tugasnya kelak menjadi seorang bidan.

BAB II
Pembahasan


2.1  Peran Bidan Sebagai Pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan mempunyai tiga kategori tugas yaitu :
a.      Tugas Mandiri
1.      Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan :
a.       Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.
b.      Menentukan diagnose.
c.       Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi.
d.      Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e.       Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.
f.       Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan.
g.      Membuat catatan dan laporan kegiatan/tindakan.
2.      Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah dengan melibatkan klien :
a.       Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pra nikah.
b.      Menentukan diagnose dan kebutuhan pelayanan dasar.
c.       Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas dasar bersama klien.
d.      Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana.
e.       Mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang telah diberikan bersama klien.
f.       Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien.
g.      Membuat catatan dan pelaporan asuhan kebidanan.
3.       Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal :
a.       Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil.
b.      Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien.
c.       Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
d.      Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e.       Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan kepada klien.
f.       Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
g.      Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.
4.      memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga :
a.       mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan.
b.      Menentukan diagnose dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan.
c.       Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
d.      Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e.       Mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah diberikan.
f.       Membuat rencana tindakan pada masa persalinan tersaing dengan prioritas.
g.      Membuat asuhan kebidanan.
5.      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir :
a.       Mengkaji status kesehatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.
b.      Menentukan diagnose dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
c.       Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas.
d.      Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai rencana yang telah dibuat.
e.       Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f.       Membuat rencana tindak lanjut.
g.      Membuat rencana pencatatan dan laporan asuhan yang telah diberikan.
6.      Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga :
a.       Mengkaji asuhan kebidanan pada ibu nifas.
b.      Menentukan diagnose dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas.
c.       Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah.
d.      Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
e.       Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f.       Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
7.      Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana :
a.        Mengkaji kebutuhan pelayanan KB pada pus/wus.
b.      Menentukan diagnose dan kebutuhan pelayanan.
c.       Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien.
d.      Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e.       Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f.       Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.
g.      Membuat pencatatan dan laporan.
8.      Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause :
a.       Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien.
b.      Menentukan diagnose, prognosa, prioritas dan kebutuhan asuhan.
c.       Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien.
d.      Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e.       Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f.       Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.
g.      Membuat pencatatan dan laporan.
9.      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga :
a.       Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita.
b.      Menentukan diagnose dan prioritas masalah.
c.       Menyusun rencana asuhan.
d.      Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
e.       Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f.       Membuat rencana tindak lanjut.
g.      Membuat pencatatan dan laporan.
b.      Tugas Kolaborasi
1.      Menegaskan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
a.       Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatan yang merupakan tindakan kolaborasi
b.      Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
c.       Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien
d.      Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan
e.       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
f.       Membuat pencatatan dan pelaporan
2.      Memerikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
a.       Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi
b.      Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawatdaruratan pada kasus resiko tinggi
c.       Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas kegawatan
d.      Melaksanakan tindakan pada kasus ibu hamil resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
e.       Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
f.       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
g.      Membuat pencatatan dan pelaporan
3.      Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
a.       Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi.
b.      Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawatdaruratan pada kasus resiko tinggi
c.       Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas kegawatan
d.      Melaksanakan tindakan pada kasus ibu dalam masa persalinan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
e.       Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
f.       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
4.      Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
a.       Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi
b.      Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawatdaruratan pada kasus resiko tinggi
c.       Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas kegawatan
d.      Melaksanakan tindakan pada kasus ibu dalam masa nifas resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
e.       Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
f.       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga
g.      Membuat pencatatan dan pelaporan
5.      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
a.       Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi
b.      Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawatdaruratan pada kasus resiko tinggi
c.       Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas kegawatan
d.      Melaksanakan tindakan pada kasus bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
e.       Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
f.       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga
g.      Membuat pencatatan dan pelaporan
6.      Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
a.       Mengkaji kebutuhan auhan kebidanan pada balita pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi
b.      Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawatdaruratan pada kasus resiko tinggi
c.       Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas kegawatan
d.      Melaksanakan tindakan pada kasus balita dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
e.       Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
f.       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien / keluarga
g.      Membuat pencatatan dan pelaporan
c.       Tugas Rujukan
1.      Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
a.       Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan tindakan di luar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan
b.      Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klien/keluarga
c.       Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap
d.      Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi
2.      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan
a.       Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
b.      Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas
c.       Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
d.      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
e.       Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
f.       Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi
3.      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
a.       Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan
b.      Menentukan diagnosa, pronosa, dan prioritas
c.       Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
d.      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
e.       Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
f.       Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan
4.      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga
a.       Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam masa nifas yang memerlukan konsultasi dan rujukan
b.      Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas
c.       Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
d.      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
e.       Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
f.       Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan
5.      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasidan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga
a.       Mengkaji adanya penyulit  dan keadaan kegawatan pada bayi baru lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan
b.      Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah
c.       Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan tindakan
d.      Mengirim klien pada intsitusi pelayanan kesehatan yang berwenang
e.       Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan
6.      Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga
a.       Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada balita yang memerlukan konsultasi dan rujukan
b.      Menentukan diagnosa dan prioritas masalah
c.       Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan tindakan
d.      Mengirim klien pada institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
e.       Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
         Dalam melaksanakan profesinya bidan memilki peran sebagai pelaksana. Sebagai tenaga profesinal, bidan memikul tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Seorang bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya.
         Seorang bidan harus memiliki kompetensi bidan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan.



DAFTAR PUSTAKA

1 komentar: